Sabtu, 20 Juni 2009

Ketika Tuhan cemburu kepada facebook

tulisan ini hanya sebuah tulisan bukan khotbah jumat, yang bisa dibaca sambil minum secangkir kopi dikala senja. judulnya pun bukan dalam arti yang sesungguhnya, Tuhan tidak merasa rugi namun kita yang merugi.

siapa yang tidak kenal fesbuk (facebook) dari anak sd kelas 1 sampe kakek-nenek tau apa itu fesbuk. begitu fenomenalnya fesbuk yang dapat membuat seseorang menjadi autis akut tingkat tinggi sehingga para santri di daerah jawa timur mengelurkan fatwa haram kepada fesbuk. bukan sembarangan orang yang berani mengelurakan fatwa ini, para santri adalah orang-orang yang paham betul akan agama. dan kita sangat diuntungkan karena masih ada sekelompok orang yang begitu perhatian kepada hal-hal seperti ini.

menurut saya esensi dari fesbuk ini adalah menjalin silahturahmi, hubungan antar manusia. tapi kebanyak orang menggunakan sebagai ajang pencitraan diri, narsis tingkat tinggi, haus perhatian, selebritis imajinatif, dll terhadap kebanggaan diri. sehingga Tuhan diatas sana mungkin saja cemburu kepada umatNya yang terlalu sibuk membuat update status dari pada berdoa, cemburu kepada umatNya yang berkeluh kesah yang disampaikan melalui fesbuk namun bukan kepadaNya, cemburu karena berkomunikasi intents siang dan malam kepada teman-temannya bukan kepadaNya....


well, adalah hak setiap orang menggunakan fesbuk seperti apa. sama seperti sebilah pisau. hakikat pisau adalah tajam. akan haram jika pisau itu digunakan untuk membunuh namun berbuah manfaat jika pisau itu digunakan untuk memotong dan mengiris seperti sayuran dan buah-buahan.


jika selama ini setiap subuh kita diingat dengan "sholat lebih baik dari pada tidur" mungkin sekarang-sekarang ini lebih baik dikumandangkan......

"Ashsholaatu khaorum minan fesbuk"

......sesungguhnya sholat lebih baik dari pada fesbuk..........






-JR-

jkt,0609

Tidak ada komentar:

Posting Komentar