Rabu, 09 November 2011

Harusnya Bangsa ini Malu Terhadap Papua

Timnas U-23.Tribunnews/Dany Permana

Ada yang beda ditubuh Timnas U-23 kali ini. Mereka adalah Stevie Bonsapia, Oktovianus Maniani, Titus Bonai, Patrick Wanggai dan Lucas Mandowen.

Adalah putra-putra asli Papua yang mengisi Timnas U-23. Empat diantaranya menjadi starting XI saat melawan Kamboja, dua diantaranya mencetak gol! Senin (7/11/2011).  Sangat mengejutkan pilihan coach Rahmat Darmawan dimenit-menit akhir penentuan. Apalagi dicoretnya nama Syamsir Alam dan Johan Juansyah dalam skuad Timnas U-23. Padahal menurut pengamatan keduanya digadang-gadang pantas bermain untuk Timnas U-23.


Tidak ada yang salah. Tapi ada yang aneh. Mengesampingkan Syamsir Alam yang memang dicetak bangsa ini untuk menjadi pesepakbola handal karena berlatih di Uruguay adalah tanda tanya besar.

Menurut saya adalah adanya campur tangan Andi Malarangeng sebagai Menpora yang memiliki skenario 'cerdas'. Rahmat Darmawan sudah di intervensi.

Papua sedang bergejolak. Masalah Freeport, OPM, penembakan misterius, perang antar suku dan konflik pilkada sedang berkecamuk dari waktu kewaktu.

Pemerintah melalui Menpora membuat sebuah grand skuad Timnas U23 amat sangat tepat dan cerdas dengan memilih putra-putra terbaik Papua. Agar orang-orang Papua merasa bangga memiliki putra daerah yang mewakili (indonesia).

Bukan hanya dicabang sepak bola saja putra-putra Papua tampil gemilang. Dicabang Atletik, Franklin Ramses Burumi sudah menyumbangkan medali emas untuk bangsa ini (indonesia).

Harusnya bangsa ini malu terhadap Papua, malu karena telah mengesampingkan potensi Papua, malu karena hanya bisa menjarah kekayaannya tanpa memberi apa-apa untuk diri Papua sendiri, malu karena sudah terlalu sering menyakiti hati nurani warga Papua. Mereka asing ditanah sendiri!

Ladang, tambang, energi yang berlimpah itu haruslah menjadi hak Papua. Kepemilikan asing harus segera di akhiri. jangan menjadi penjajah di negeri sendiri.
Kesejahteraan rakyat adalah satu-satunya kunci kondusifnya Papua. Sekolah-sekolah gratis, Rumah Sakit gratis, infrastruktur jalan, listrik, air harus dipenuhi. 

Dan Papua bisa menjadi Pusat Pengembangan Sepak Bola bangsa ini. Sekolah-sekolah sepak bola, stadion-stadion bertaraf internasional layak di bangun dikawasan paling timur indonesia ini.

Jika saja pemerintah mampu membalas keringan putra-putra Papua untuk bangsa ini saya yakin mereka akan berterima kasih dan terus menjadi mutiara bagi bangsa ini.


-jkt'1111-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar